Ramadhan dan Kesehatan Gigi: Lawan Nafas Bau Selama Berpuasa dengan Tips Ini – Part 3

Global Estetik – Penyebab  Lain Munculnya Bau Mulut

Merokok

dapat menyebabkan bau mulut secara langsung dan tidak langsung. Cara yang paling langsung adalah bahwa rokok menyebabkan bau mulut adalah dengan meninggalkan partikel asap di tenggorokan dan paru-paru. Efek ini khas dari hampir semua produk tembakau yang melibatkan menghirup asap atau menggulungnya di dalam mulut. Bau rokok yang baru saja dihisap bisa bertahan di paru-paru selama berjam-jam, karenanya aroma ini terkait dengan napas perokok.

Namun, ini baru permulaan. Bahan kimia dalam asap tembakau dapat tetap bertahan di mulut, menyebabkan sejumlah penyebab sekunder bau mulut tidak langsung seperti menyebabkan mulut kering. Perokok lebih mungkin menderita penyakit gusi dan masalah gigi lainnya yang menyebabkan bau mulut. Perokok cenderung memiliki laju aliran saliva yang berkurang yang menyebabkan mulut kering dan lebih rentan terhadap penyakit gusi sebagai akibat dari berkurangnya respons imun yang menyebabkan bau mulut sebagai gejala sekunder.

Selama Ramaḍān, Muslim yang merupakan perokok pantang merokok pada jam-jam puasa (siang hari) yang jika tidak pada bulan-bulan lain mereka akan kesulitan melakukannya. Namun sebagian besar cenderung merokok setelah berbuka yang akan berkontribusi memperburuk napas mereka.

Inilah sebabnya mengapa umat Islam harus menggunakan bulan Ramaḍān untuk membantu mereka berhenti merokok dan dengan demikian sangat meningkatkan kesehatan mereka dan menurunkan risiko mereka dari semua penyakit berbahaya yang berhubungan dengan merokok. Perokok harus berkonsultasi dengan  dokter gigi yang dapat memberikan informasi tentang manfaat berhenti merokok.

Makanan dan minuman

Makanan tertentu, seperti bawang merah, bawang putih dan beberapa rempah-rempah dapat menyebabkan bau mulut setelah mengkonsumsinya. Bau mulut dari bawang putih tidak disebabkan terutama dari bakteri, tetapi dari bawang putih itu sendiri – banyak orang akan berpendapat bahwa napas bawang putih tidak menyenangkan, dan karena itu bukan contoh halitosis.

Bakteri di mulut kita cenderung menghasilkan volume gas bau yang lebih tinggi ketika mereka membusukkan protein, seperti daging atau ikan. Jika potongan daging tersangkut di antara gigi Anda dan Anda tidak membersihkannya dengan benar, risiko Anda untuk memiliki bau mulut akan meningkat secara signifikan.

Obat-obatan

segala obat yang menyebabkan mulut atau hidung kering akan mungkin menyebabkan bau mulut, contohnya termasuk antihistamin dan obat-obatan untuk mengobati penyakit sistemik seperti Hipertensi (tekanan darah tinggi) dan Diabetes. Pasien yang sedang minum obat mengobati penyakit sistemik harus berbicara dengan dokter mereka sebelum memulai Ramaḍān untuk memastikan puasa mereka tidak akan mempengaruhi kemanjuran dan penggunaan obat mereka.

Kebersihan gigi palsu yang buruk

Mereka yang menggunakan gigi palsu dan tidak membersihkannya secara teratur memiliki risiko bau mulut yang lebih tinggi. Jika gigi palsu tidak fit dengan makanan, kemungkinan besar ia akan macet. Pasien harus memastikan mereka membersihkan gig palsu mereka setiap hari menggunakan sikat dan air atau tablet pembersih khusus.

Penyakit, kondisi dan situasi

Para ahli mengatakan bahwa sekitar sepersepuluh dari semua kasus halitosis disebabkan oleh penyakit atau kondisi medis. Contohnya termasuk: Diabetes, GORD (penyakit gastro esofageal reflux) dan penyakit ginjal. Pasien yang berpuasa dan menderita penyakit tersebut harus berkonsultasi dengan dokter mereka terlebih dahulu.