Global Estetik – Salah satu elemen menarik dari penelitian saat ini adalah berusaha memahami bagaimana mengobati penyakit periodontal dapat membantu mengatasi masalah kesehatan lain yang tampaknya tidak berhubungan. Asosiasi ini meningkatkan pentingnya mengobati penyakit gusi sebagai bagian dari peningkatan semua aspek kesehatan dan kesejahteraan seseorang.
Tujuan akhir dari terapi periodontal adalah untuk menumbuhkan kembali atau meregenerasi jaringan yang rusak. Kebanyakan terapi saat ini difokuskan pada perbaikan jaringan ikat. Perawatan ini tidak termasuk bekerja pada sementum – lapisan atas akar gigi – atau pada tulang aveolar – tonjolan tulang tebal yang berisi soket gigi. Studi yang dilakukan selama 10 tahun terakhir telah menunjukkan bahwa ketika sel induk sumsum tulang ditanamkan ke bagian gusi yang rusak, mereka telah berhasil menumbuhkan sementum baru, yang pada gilirannya menciptakan lingkungan yang membantu gusi menjadi pulih kembali.
Pada beberapa kasus, menanamkan sel punca ke dalam mulut untuk menumbuhkan kembali jaringan yang rusak mungkin tidak dapat dilakukan. Jika seorang pasien telah kehilangan sejumlah besar tulang, jaringan atau gigi, mereka mungkin perlu untuk menumbuhkan unsur-unsur yang dibutuhkan dan menanamkannya pada pasien. Ini mungkin akan lebih sulit dicapai daripada menerapkan sel induk untuk memperbaiki jaringan.
Meskipun kesulitan menumbuhkan tulang atau jaringan baru dan menanamnya dengan aman pada pasien, para peneliti di beberapa universitas terkenal di Amerika Serikat telah membuat kemajuan yang menarik dalam beberapa tahun terakhir di sepanjang jalur tersebut.
Universitas Michigan
Dokter di University of Michigan School of Dentistry berhasil meregenerasi tulang rahang pasien dengan penggunaan sel induk. Pekerjaan itu dilakukan pada wanita berusia 45 tahun yang kehilangan tujuh gigi depan ditambah 75 persen tulang yang pernah mendukung mereka. Gigi dan tulang telah hilang lima tahun sebelumnya setelah trauma pada wajah wanita itu.
Cedera ini meninggalkan pasien dengan kesulitan fungsional dan kosmetik. Tulang yang hilang membuat mustahil untuk mengganti gigi yang hilang dengan implan gigi. Spons gelatin kecil yang diunggulkan dengan sel induk dan ditempatkan di daerah di mana potongan-potongan kecil tulang rahang yang hilang. Kesenjangan yang lebih besar diisi oleh perancah fosfat, yang menciptakan struktur yang lebih kaku untuk mendukung area di mana tulang akan tumbuh.
Dalam waktu empat bulan sel-sel induk telah tumbuh kembali 80 persen dari rahang yang hilang, memungkinkan tim dokter gigi untuk melanjutkan proses perawatan dengan implan oral tradisional. Ketika prosedur selesai, wanita ini kembali memiliki gigi yang lengkap. Prosedur ini adalah keberhasilan yang pertama dalam penggunaan sel induk untuk menumbuhkan kembali tulang yang rusak atau hilang dalam trauma wajah. Penelitian lebih lanjut diharapkan dapat membangun pekerjaan yang dilakukan oleh tim asal Universitas Michigan ini.
Komentar Terbaru