Global Estetik – Semua orang menghargai dan menginginkan senyuman indah yang tampak natural, pada dasarnya, senyuman adalah salah satu hal paling umum yang kerap kita tunjukkan kepada dunia. Senyuman juga memengaruhi kepercayaan diri dan kemampuan kita untuk bersosialisasi. Tapi senyuman seputih mutiara bukan hanya untuk ditunjukkan kepada orang lain, dan banyak dari kita yang meremehkan dampak dari gigi terhadap kesehatan dan nutrisi kita secara keseluruhan.
Tidak ada banyak hal yang dapat dibantah tentang hal tersebut, kesehatan mulut adalah bagian besar dari kesehatan umum kita dan diet seimbang yang bergizi serta memadai akan sangat penting untuk pemeliharaan kesehatan mulut dan kesahatan kita secara general sepanjang hidup kita.
Meski gigi berkembang dengan lapisan luar bernama enamel yang kuat dan protektif, lapisan ini tidak kebal terhadap ptensi kerusakan akibat penyakit dan keausan. Kerusakan gigi adalah salah satu penyakit paling umum yang diketahui manusia dan bertanggung jawab atas rasa sakit, penderitaan, dan ptensi kehilangan gigi yang tak terhitung.
Konsumsi makanan dan diet memainkan peran utama dalam perkembangan gigi, karies gigi (kerusakan gigi), erosi gigi akibat asam, dan bahkan keausan gigi. Terlebih lagi, bukti ilmiah sangat membuktikan bahwa gula yang menyebabkan kerusakan gigi juga dapat berkontribusi terhadap ptensi obesitas dan sindrom metabolik yang menjadi penyebab utama kematian di banyak negara-negara di dunia.
Perubahan Dampak Makanan pada Gigi Seiring Penuaan
Dampak diet pada kesehatan mulut dimulai di dalam rahim dan pilihan nutrisi ibu hamil akan berdampak pada perkembangan gigi. Namun, pola makan anak segera setelah erupsi gigi akan jauh lebih penting. Gigi susu akan paling rentan mengalami kerusakan segera setelah mereka tumbuh pada usia 3-6 bulan, demikian pula dengan gigi permanen yang biasnaya akan mulai tumbuh di usia 6-7 tahun.
Selain itu perlu dicatat juga bahwa efek konsumsi makanan terhadap potensi kerusakan gigi sangat berkepanjangan dan bersambung. Kelompok usia yang lebih tua juga masih berisiko lebih tinggi terutama dengan masalah kekeringan mulut, misalnya, karena kurangnya air liur yang disebabkan oleh banyak obat menjadi predisposisi kerusakan gigi.
Komentar Terbaru