Penyebab “Baru” dari Masalah Gigi Berlubang – Part 1

Global Estetik – Memulai dengan kesehatan mulut yang baik sebagai seorang anak merupakan langkah penting untuk membangun kesehatan mulut yang baik bagi kehidupan di fase selanjutnya. Sayangnya, tidak jarang anak-anak menderita kerusakan gigi. Apakah itu hasil dari konsumsi gula berlebih, pendidikan yang buruk atau bimbingan dalam praktik kebersihan gigi di rumah, akses terbatas pada perawatan gigi, atau beberapa kombinasinya, tentu tidak tidak pernah terdengar bagi anak-anak untuk mendapatkan gigi berlubang.

Namun angka-angka yang terutama anak-anak kecil – khususnya anak usia prasekolah dan lebih muda – mengembangkan gigi berlubang adalah penyebab keprihatinan di dunia kesehatan gigi. The American Dental Association telah menjelaskan bahwa jenis kerusakan ini, yang dikenal sebagai “karies anak usia dini,” adalah masalah kesehatan pada masyarakat yang telah kental didalmnya. Karies ini membuat gigi susu berisiko, dan tanpa gigi susu membantu mendorong perkembangan rahang dan membimbing gigi permanen ke tempatnya, dapat menyebabkan masalah ortodontik nantinya. Tapi sekarang sebuah penelitian telah mengidentifikasi bagian dari penyebab tantangan kesehatan mulut ini.

Bakteri Bukan Satu-Satunya Masalah

Kebanyakan kerusakan gigi secara langsung disebabkan oleh bakteri, seperti bakteri Streptococcus mutans. Namun, penelitian terbaru menunjukkan bahwa bukan hanya bakteri, tetapi jamur juga dapat berkontribusi terhadap tingginya prevalensi karies pada anak usia dini.

Masalah Gigi Berlubang- Global Estetik Dental Care
Masalah Gigi Berlubang- Global Estetik Dental Care

Para peneliti di Departemen Ortodontik dan Divisi Kedokteran Gigi Pediatrik dan Kesehatan Mulut Masyarakat tertarik pada temuan dari studi sebelumnya yang dilakukan di University of Pennsylvania School of Dental Medicine. Dalam penelitian sebelumnya, tim peneliti menemukan bahwa jenis ragi tertentu yang disebut Candida albicans dapat menggunakan enzim yang menghasilkan Streptococcus mutan untuk membentuk biofilm. Biofilm adalah lapisan film bakteri tipis yang mampu menempel ke permukaan.

Terinspirasi oleh temuan ini, para peneliti mengembangkan studi mereka sendiri untuk mengidentifikasi molekul pada jamur yang memungkinkan penciptaan laisan biofilm ini. Kemudian, para peneliti memblokir interaksi itu, dan berhasil mencegah pembentukan biofilm pada permukaan testing objek.

Bagikan Artikel Ini :

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *