Global Estetik – Tetapi tidak semua orang yang mengalami obesitas memiliki lingkar leher yang lebih besar karena tidak semua orang yang kurus memiliki lingkar leher yang lebih kecil. The Mayo Clinic menyatakan bahwa, “Untuk pria, risiko akan meningkat jika lingkar leher berada pada angka 17 inci dan lebih besar. Pada wanita, risiko meningkat jika lingkar leher ada di angka 15 inci dan lebih besar. ”Jaringan di leher sama seperti jaringan otot lain di dalam tubuh kita terlepas dari ukuran dan akan mulai melorot serta kehilangan definisi seiring dengan bertambahnya usia. Proses penuaan ini menyempitkan tenggorokan dan sebagai dampaknya membatasi jalan napas ke paru-paru.
Faktor risiko lain yang meningkatkan kemungkinan sesorang mengembangkan Obstructive Sleep Apnea termasuk beberapa faktor elektif. Faktor-faktor ini melibatkan penggunaan alkohol, obat penenang, dan opioid, karena zat-zat ini melemaskan otot-otot di tenggorokan. Selain melemaskan otot-otot di tenggorokan, zat-zat ini juga dapat menurunkan dorongan sesorang untuk bernafas yang membuat nafas menjadi lebih pendek dan dangkal. Perokok juga tiga kali lebih mungkin untuk mengembangkan Sleep Apnea karena peningkatan jumlah peradangan dan retensi cairan di saluran napas bagian atas.
Komplikasi Terkait dengan Sleep Apnea
Penelitian telah menunjukkan bahwa bahkan kurang satu jam tidur malam dapat berdampak pada kinerja seseorang yang dapat membuat mereka kelelahan atau mengantuk di siang hari. Pasien penderita sleep apne akan mengalami kesulitan berkonsentrasi, menemukan diri mereka tertidur saat bekerja atau lebih buruk saat mengemudi, dan mungkin melihat iritabilitas sebagai hasilnya.
Dampak kronis dari masalah ini dapat membuat kekacauan pada tubuh. Telah terbukti bahwa kekurangan wajtu tidur dapat menyebabkan Diabetes Tipe 2, Penyakit Jantung, Tekanan Darah Tinggi dan Depresi. Anak-anak dan remaja dengan Sleep Apnea akan memiliki prestasi yang buruk di sekolah, memiliki masalah perilaku dan juga akan merasa sulit untuk berkonsentrasi selama kegiatan rutin.
Di luar pengaruh mental dan fisik, Sleep Apnea juga dapat menempatkan pernikahan atau hubungan seseorang dalam masalah. Sebagian besar pasangan yang menangani masalah ini secara tidak resmi menyebut sofa sebagai master suite kedua. Sebagai akibatnya, kehidupan seks akan mendapatkan pukulan dramatis, tidak hanya dari tidur di kamar terpisah tetapi juga karena penelitian menunjukkan bahwa pria dan wanita yang menangani Sleep Apnea memiliki tingkat disfungsi seksual yang jauh lebih tinggi.
Komentar Terbaru