Global Estetik – Jika seseorang menyebutkan bahwa mereka memiliki masalah dengan gigi, mungkin kita langsung memikirkan masalah tipikal seperti rongga pada gigi atau masalah pada gusi. Isu-isu ini bisa menjadi tidak nyaman dan sayangnya terlalu umum di kalangan orang dewasa. Namun, yang mungkin tidak anda sadari adalah jenis sakit gigi lainnya yang sama lazimnya, seperti nyeri orofasial.
Apa itu Nyeri Orofacial?
Banyak pasien tidak tahu apa itu nyeri orofacial. Jenis rasa sakit ini mencakup berbagai jenis ketidaknyamanan yang melibatkan kepala, wajah, rahang, leher, dan gigi. Misalnya, gigi bengkok atau tidak sejajar menyebabkan otot-otot di sekitar mulut dan rahang bekerja lebih keras saat mengunyah dan menelan, menyebabkan sakit gigi. Menggertakkan dan menggiling gigi secara harfiah bisa menciptakan “rasa sakit di leher.”
Apa Penyebab Nyeri Orofasial?
Gangguan TMJ
Sendi temporomandibular adalah sendi berbentuk segitiga yang terbuat dari otot dan tulang rawan yang duduk di kedua sisi wajah, tepat di depan telinga. Sendi ini bertindak sebagai engsel yang membantu mulut kita terbuka dan tertutup. Sendi ini bisa sangat menyakitkan dan merepotkan bila tidak berfungsi dengan baik. Tanpa berfungsi dengan benar pada TMJ, kita tidak dapat menikmati dengan cukup baik waktu makan dan berbicara.
Sakit gigi
Sakit gigi paling sering disebabkan saat saraf ke gigi teriritasi. Ada beberapa alasan yang berbeda mengapa pasien mungkin mengalami nyeri orofasial akibat sakit gigi. Faktor risiko sakit gigi meliputi infeksi gigi, penyakit gusi, plak, kerusakan gigi, cedera gigi retak, tambalan atau mahkota yang tidak cocok, gagal atau bocornya tambalan atau mahkota, kehilangan gigi (termasuk pencabutan gigi), kelainan temporomandibular joint (TMJ) , dan apnea tidur obstruktif. Dengan daftar ekstensif ini, pasien mungkin harus berkonsultasi pada dokter untuk mencari penyebab nyeri orofasial yang ia rasakan.
Gangguan Tidur
Jika anda telah menjalani perawatan untuk rasa sakit dan masih mengalami gejala yang sama, anda bisa saja memiliki masalah pada ritme tidur yang menyebabkan timbulnya nyeri orofasial. Menggertakkan gigi, atau bruxism, terjadi saat tidur jika pasien stres. Atau, anda bisa mengalami sleep apnea yang menyebabkan jaringan dan otot di bagian belakang tenggorokan menutup jalan napas. Ada banyak gejala yang berbeda yang berhubungan dengan sleep apnea, termasuk nyeri orofacial.