Global Estetik – Semua orang pasti pernah secara tidak sengaja meminum secangkir kopi yang terlalu panas atau memakan semangkuk sup terlalu cepat yang pada akhirnya menimbulkan efek seperti terbakar di bagian mulut dan lidah. Tidak menyenangkan memang, tapi untungnya masalah ini bersifat sementara. Namun, jika Anda merasakan sensasi itu sepanjang hari setiap harinya, Anda mungkin sedang hidup dengan kondisi yang disebut burning mouth syndrome (BMS) atau sindrom mulut terbakar.

Masalah ini ternyata cukup umum dimana ada banyak orang didunia yang menderita BMS dan paling sering menyerang bagian atas lidah, bibir bawah, dan atap mulut. Selain luka seperti bakar, mereka yang mengalami masalah ini juga mungkin mengalami perasaan kering dan berpasir di mulut serta perubahan selera dan rasa.

Mencari Sumber Penyebab Burning Mouth Syndrome

klinik gigi depokPenyebab sindrom mulut terbakar saat ini masih tidak diketahui dengan jelas tetapi penelitian telah menunjukkan bahwa ini adalah kondisi neuropatik.  Tampaknya saraf pasien tidak mengirim atau memproses informasi dengan benar – seperti ada hubungan pendek di sistem saraf dan otak untuk tidak dapat mematikan reseptor rasa sakit.”

Selain kerusakan umum pada saraf, kemungkinan penyebab lain di balik penyakit ini termasuk:

  • Kekurangan nutrisi, khususnya kekurangan zat besi, seng, dan vitamin B12
  • Mulut kering, yang dapat disebabkan oleh kondisi medis lain, seperti diabetes atau sindrom Sjögren, atau efek samping dari berbagai obat
  • Perubahan hormon (wanita yang mengalami menopause dan pascamenopause jauh lebih mungkin untuk mendapatkannya)
  • Infeksi jamur oral disebut kandidiasis oral
  • Refluks asam
  • Sensitivitas atau alergi terhadap gigi palsu atau bahan dalam pasta gigi dan obat kumur tertentu

Beberapa penelitian juga telah menemukan potensi hubungan antara kecemasan dan depresi serta sindrom mulut terbakar, meskipun penelitian lebih lanjut diperlukan untuk menentukan apakah kondisi ini dapat menyebabkan sensasi mulut terbakar atau apakah gejala fisik itu sendiri menyebabkan munculnya masalah seperti tidur, depresi, dan kecemasan.

Meski hingga kini belum ada bukti konkret akan potensi munculnya masalah ini. Namun konsultasi rutin dengan dokter gigi pasti akan membuka sedikit tabir dalam masalah yang kesehatan gigi dan mulut ini.