Mengapa Sulit untuk Mengurangi Asupan Gula dalam Kehidupan Sehari-hari?

Global Estetik – Pada tahun 1960, Institut Nasional untuk Penelitian Gigi di Amerik Serikat meluncurkan program untuk mencoba memberantas gigi berlubang (karies) yang seharusnya tidak akan sulit. Kita semua memahami penyebab dasar gigi berlubang: gula di mulut yang memberi makan bakteri mulut, yang pada gilirannya mengeluarkan asam yang merusak dan akhirnya menghancurkan gigi.

Kita juga memahami banyak cara untuk memperlambat kerusakan pada gigi dan bahkan memperbaikinya dengan penggunaan fluoride dalam bentuk pasta gigi, fluoridasi air, dan banyak aplikasi lainnya. Kita juga telah melakukan peningkatan akses perawatan gigi dengan baik, dan memperkenalkan fluoride kepada lebih banyak orang daripada di masa lalu. Tetapi ada satu metode pengurangan rongga yang belum dapat generasi kita tangani: konsumsi gula.

Mengurangi Asupan Gula- Global Estetik Dental Care
Mengurangi Asupan Gula- Global Estetik Dental Care

Sebuah artikel di Journal of Dental Research memperhatikan secara seksama beberapa upaya di seluruh dunia untuk mengurangi konsumsi gula. Ditemukan bahwa pendekatan untuk mengurangi konsumsi gula dibagi menjadi empat kategori:

  • Memberikan informasi tentang konsumsi gula dan risikonya
  • Mengurangi akses ke gula di beberapa populasi
  • Memberikan insentif untuk menghindari konsumsi gula (seperti pajak)
  • Melarang konsumsi atau penjualan gula

Semua pendekatan ini telah dicoba untuk berbagai tingkat di beberapa negara di belahan dunia, tetapi para peneliti mencatat bahwa mereka telah dibatasi dalam penerapannya karena beberapa faktor, termasuk gangguan aktif dari lobi gula dan kelompok dengan kepentingan terkait lainnya.

Namun, ada titik terang dalam semua ini. Tampaknya jumlah gula yang dikonsumsi pada akhirnya bisa menurun, terutama karena banyak orang kini mencoba membatasi konsumsi soda. Tampaknya dari tahun 2000 hingga 2008, konsumsi gula – dalam bentuk gula tambahan – telah turun setidaknya 1 ons per hari. Dua pertiga dari penurunan ini adalah karena penurunan konsumsi soda, yang biasanya mengandung konsentrasi tinggi sirup jagung fruktosa tinggi, tetapi juga merusak karena kandungan asam.

Konsumsi gula sebagai persentase total asupan kalori juga menurun secara signifikan. Ini turun dari lebih dari 18% dari asupan kalori harian menjadi di bawah 15% dari asupan kalori, meskipun ini masih jauh lebih tinggi daripada rekomendasi 10% dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO). Namun, setidaknya ada kemajuan. Jika kita terus dapa membuat kemajuan terhadap konsumsi gula, kemungkinan generasi setelah kita akan melihat penurunan signifikan dalam jumlah rongga di antara semua segmen dalam populasi. Dan mungkin, suatu hari, kita bahkan dapat melihat pemberantasan masalah rongga pada gigi.

Bagikan Artikel Ini :

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *