Global Estetik -Sebagaimana banyak diketahui masyarakat, merokok memberi banyak efek buruk bagi kesehatan. Efek candu pada rokok membuat penikmat rokok sulit untuk melepaskan kebiasaan merokok yang sudah jelas efek negatifnya. Merokok dapat menyebabkan beberapa penyakit, dari kanker, impoten, penyakit jantung hingga mengganggu kesehatan mulut. Rongga mulut menjadi bagian yang paling sering terkena efek negatif dari rokok. Salah satunya yaitu membuat gusi menghitam. Merokok dalam jangka waktu yang lama ternyata dapat membuat gusi Anda menjadi lebih menghitam dari warna aslinya. Mengapa hal itu dapat terjadi?
Menghitamnya gusi ini dikarenakan terjadinya perubahan dalam rongga mulut yang disebabkan oleh penyerapan zat-zat hasil pembakaran rokok. Tidak hanya itu, perubahan juga tampak pada permukaan gusi datar dan terjadi perubahan struktur yang irregular dengan ukuran dari mm hingga cm. Perubahan warna hitam pada gusi biasanya dimulai pada bagian depan kemudian melebar hingga bagian pipi dalam. Karena tidak menimbulkan efek sakit maupun gejala apapun, perubahan ini sering tidak disadari oleh perokok bahkan menjadi hal yang diabaikan.
Dari jenis rokok yang sering dipakai juga dapat diprediksi bagian gusi yang akan menghitam. Pada perokok cigarette, kebanyakan akan terlihat perubahan warna pada bagian gusi bawah depan. Sedangkan pada perokok pipa, perubahan warna gusi terlihat pada bagian langit-langi atas mulut dan mukosa di pipi.
Asap dari rokok dapat mengubah mukosa melalui efek panas dan kimia, lebih tepatnya kandungan nikotin. Kandungan nikotin di dalam rokok akan merangsang sel yang berperan dalam perubahan warna di dalam tubuh yaitu sel melanosit. Sel melanosit ini yang berfungsi untuk meningkatkan pengendapan pigmen melanin di dalam rongga mulut. Pigmen melanin ini yang berperan dalam peruabahan warna gelap pada tubuh. Akan tetapi meskipun begitu, perubahaan warna pada gusi ini tidak bergantung pada pembakaran rokok atau jenis rokok. Intensitas perubahan warna pada gusi perokok tergantung dengan dosis dan seberapa lama waktunya.
Gambaran detailnya pada dasarnya sama dengan yang terlihat pada pigmentasi fisiologis dan melanotic macules, yaitu bahwa melanosit menunjukkan peningkatan produksi melanin terbukti dengan adanya pigmentasi yang berdekatan dengan basal keratonosit yaitu sel pembangun lapisan kulit.
Perlu diketahui bahwa proses perubahan warna pada jaringan gusi di rongga mulut yang disebabkan oleh perokok berat diistilahkan sebagai Smoker’s Melanosis. Smoker’s Melanosis adalah abnormal pigmentasi melanin pada jaringan mulut akibat kebiasaan merokok. Namun kondisi menghitamnya gusi pada perokok berat masih tergolong pigmentasi fisiologis dimana pigmentasi tersebut masih dalam kategori normal. Pun Anda tidak perlu khawatir tentang ini, Smoker’s Melanosis ini hanya bersifat sementara. Kondisi ini dapat kembali ke kondisi normal apabila berhenti merokok dalam kurun waktu yang lama antara beberapa bulan bahkan sampai setahun.
Berniatkah Anda untuk berhenti merokok?
Komentar Terbaru