GIGI KELINCI ASLI DEPOK
GIGI KELINCI ASLI DEPOK
Gigi kelinci asli depok – Belakangan ini, gigi kelinci atau bunny teeth banyak diminati karena dianggap dapat menambah kecantikan dan bikin wajah lebih awet muda. Hal yang menarik lagi, banyak orang rela mengeluarkan uang yang lumayan banyak demi perawatan gigi kelinci buatan dengan pasang veneer gigi. Bahkan sekarang, perawatan veneer ini bukan hanya diminati oleh kaum wanita saja, tapi juga kaum pria.
Apa yang dimaksud Gigi Kelinci?
Gigi kelinci asli depok – Gigi kelinci merupakan sebutan dari dua gigi depan di rahang atas yang umumnya memiliki ukuran dan bentuk yang lebih besar ketimbang gigi lainnya. Pada pemilik gigi ini, perbedaan penampilan gigi depan rahang atasnya ini benar-benar besar dan panjang dan besar seperti gigi milik kelinci. Sebenarnya, setiap orang memiliki bentuk dan ukuran gigi yang tidak sama. Beberapa diantaranya ada yang giginya besar-besar, ada yang kecil-kecil, atau ada pula yang berukuran besar dan kecil.
Gigi kelinci asli depok – Khusus untuk orang yang ukuran giginya lebih besar dari ukuran rata-rata normal kebanyakan dalam dunia medis disebut dengan makrodontia. Makrodontia bukanlah suatu kelainan yang membahayakan, namun bentuk gigi yang unik dan khas. Gigi kelinci ini masuk ke dalam kondisi makrodontia. Penyebab paling sering adalah faktor riwayat gentik atau keturunan dari keluarga. Ini dimaksud jika ada buyut, kakek, nenek, atau orang tua Anda memiliki kondisi ini, maka Anda pun berpotensi besar akan memilikinya juga.
Jenis-jenis makrodontia
Jenis-jenis makrodontia beberapa jenis, yaitu:
- Makrodontia lokal atau regional. Hanya terdapat satu gigi yang lebih besar di satu lokasi atau di satu sisi mulut.
- Makrodontia generalisata. Semua gigi dalam mulut lebih besar daripada ukuran gigi normal manusia biasanya. Kondisi ini termasuk kondisi yang langka.
- Makrodontia umum relatif. Gigi yang kemungkinan berukuran normal tampak lebih besar karena ukuran rahang yang kecil.
Penyebab yang menyebabkan gigi kelinci (makrodontia)
Sampai sejauh ini belum diketahui pasti apa yang menjadi penyebab gigi kelinci. Meski demikian, para ahli meyakini bahwa ada banyak faktor yang dapat membuat seseorang lebih berisiko mengalami makrodontia. Beberapa faktor di antaranya meliputi:
a. Genetika
Faktor keturunan dapat menjjadi faktor utama seseorang memiliki gigi kelinci. Bila kakek, nenek, ayah maupun ibu Anda punya gigi kelinci, Anda berisiko tinggi mengalaminya juga.
Menurut pendapat ahli, mutasi genetik yang mengatur pertumbuhan gigi dapat menyebabkan dua gigi atas bagian depan lebih besar dan pajang. Bahkan, mutasi genetik juga bisa menyebabkan gigi Anda terus-terusan tumbuh.
b. Kelainan tertentu
Dalam beberapa kasus yang terjadi, makrodontia bisa dialami oleh orang yang memiliki kondisi fisik atau kelainan tertentu. Beberapa kondisi yang biasanya dikaitkan dengan mikrodontia di antaranya:
c. Sindrom KBG
Yang menyebabkan pertumbuhan gigi lebih besar dari ukuran normal. Orang dengan sindrom ini sering kali mengalami keterbelakangan mental, fitur wajah yang luas, dan kelainan tulang.
d. Hiperplasia hemifacial
Mengakibatkan pembesaran jaringan dan tulang di satu sisi wajah dan kepala. Biasanya orang dengan kondisi ini mempunyai gigi besar hanya di sisi wajah yang terkena.
e. Gigantisme hipofisis
Yang menyebabkan pertumbuhan tulang yang tidak normal dan hormon yang tak seimbang. Kedua hal ini diyakini oleh para peneliti, dapat menyebabkan pertumbuhan dan ukuran gigi yang tidak teratur.
f. Ras
Dari penelitian yang dilakukan menemukan bahwa kasus makrodontia lebih banyak ditemui pada orang-orang Asia, Amerika, dan Alaska.
Selain itu, jenis kelamin pun ikut menjadi faktor risiko kondisi ini. Dalam banyak kasus yang terjadi, pria cenderung lebih mungkin mengalami makrodontia dibanding perempuan.
Namun, tidak diketahui pasti apa yang menjadi sebab ras dan jenis kelamin berperan sebagai faktor risiko makrodontia.
Pasang Gigi Kelinci dengan Veneer
Gigi kelinci asli depok – Pada umumnya, prosedur veneer dipakai untuk memutihkan dan merapikan gigi. Namun siapa sangka, prosedur satu ini juga dapat digunakan untuk membuat bunny teeth. Jika Anda tertarik pasang veneer dengan bentuk gigi kelinci, pastikan anda melakukannya di dokter gigi profesional yang berpengalaman.
Secara umum, Ada dua metode pengerjaan yang dapat dilakukan untuk membuat dua gigi depan rahang atas lebih panjang, yaitu direct veneer dan indirect veneer. Untuk lebih mengerti tentang kedua metode pengerjaan tersebut, mari kita simak pembahasannya berikut ini.
- Direct Veneer
Direct veneer merupakan metode pasang veneer gigi kelinci secara langsung dengan menggunakan bahan resin komposit. Penggunaan bahan resin ini diperlukan untuk membentuk dua gigi depan lebih panjang dari gigi sebelahnya, layaknya bentuk gigi kelinci. Jika bahan tersebut selesai dibentuk, kemudian resin akan dikeraskan menggunakan sinar laser. Bahan resin sudah yang sudah mengeras, selanjutnya akan dipoles untuk memperoleh bentuk yang sempurna sebelum akhirnya dipasangkan pada dua gigi depan di rahang atas.
- Indirect Veneer
Gigi kelinci asli depok – Berbeda dari metode satunya, lapisan veneer di metode indirect veneer tidak bisa diaplikasikan langsung ke gigi. Selain itu juga, bahan yang dipakai juga berbeda dari metode direct veneer. Pada metode ini, bahan yang dipakai untuk membuat lapisan veneer adalah porcelain. Sebelum memasangkan ke gigi, veneer porcelain akan dicetak terlebih dahulu di laboratorium sesuai bentuk gigi kelinci yang dikehendaki. Sambul menunggu veneer porcelain selesai dicetak, dokter akan membuatkan veneer gigi sementara. Jika proses pencetakan selesai, barulah veneer porcelain akan dipasang ke dua gigi depan rahang atas. Untuk lama pengerjaan indirect veneer sekitar 1-3minggu.
Sama seperti metode kesehatan lainnya, pasang gigi kelinci dengan metode direct veneer maupun indirect veneer sama-sama memiliki beberapa risiko. Beberapa risiko yang dapat terjadi jika melakukan kedua prosedur tersebut, di antaranya lapisan veneer yang rusak dan terlepas, warna gigi menjadi tidak sama, gigi menjadi lebih sensitif, dan memicu kerusakan gigi.
Anda bisa mencegah berbagai risiko tersebut dengan melakukan perawatan gigi yang rutin dan tepat. Selain harus rutin kontrol ke dokter gigi, Anda pun dianjurkan untuk menyikat gigi dan flossing setidaknya dua sampai tiga kali sehari. Anda harus memilih pasta gigi khusus gigi sensitif yang dapat melindungi gigi dari rasa ngilu sekaligus mampu memberikan manfaat gigi putih dalam satu pasta gigi.
Gigi kelinci asli depok – Apabila Anda berencana mendapatkan veneer agar gigi mirip kelinci, pahami dulu setiap manfaat dan risiko yang dimiliki prosedur ini. Untuk melakukan itu, dokter akan mengikis beberapa milimeter enamel gigi Anda. Oleh sebab itu, prosedur ini umumnya tidak boleh dilakukan bagi Anda yang memiliki gigi sensitif. Orang yang struktur giginya renggang, giginya terlalu bertumpuk atau terlalu maju (tonggos), atau yang mengalami kerusakan gigi parah juga tidak boleh veneer.
Harus diketahui juga bahwa warna veneer tidak dapat diubah setelah dipasang. Warna asli veneer sendiri dapat bertahan sekitar 5-10 tahun, sementara warna gigi asli di sekitarnya bisa berubah lebih cepat dari itu.
Lapisan veneer juga dapat bergeser posisi, berlendir, atau jadi kasar yang kemudian dapat memicu kerusakan gigi di sekitarnya. Tak cukup sampai di situ, prosedur ini juga dapat membuat gigi Anda sulit dibersihkan dan menyebabkan gusi lebih rentan iritasi.
Oleh karena itu, konsultasi dulu ke dokter sebelum memutuskan pemasangan veneer gigi. Pasanglah veneer di dokter gigi yang sudah profesional dan berpengalaman di bidangnya. Pastikan kegunaan gigi kelinci yang Anda dapatkan lebih banyak ketimbang risikonya
Global Estetik Cabang Depok di
Gedung ITC Depok Lantai Mezanine No.1 ( Persis di Sebelah Samsat ITC Depok Di Dalam Gedung ITC nya yaa.. )
Telpon Klinik: 021 2931 8795
Buka senin s/d minggu jam 09.00 – 20.00
Rute Gmaps :
Untuk Cek Daftar Harga,Harga Promo dan Reservasi Cabang yg di pilih, Silahkan Klik Link di bawah ini, tks
https://linktr.ee/globalestetik
Kotak Depok – https://globalestetik.com/kota-depok/
Penulis oleh Drg. Arnof
Komentar Terbaru