Global Estetik – Kita semua tahu seberapa kuat dampak emosional dari kehilangan gigi bagi banyak orang. Beberapa orang bahkan membandingkan dampaknya dengan dampak kehilangan tangan atau kaki, sementari yang lain mengakui bahwa mereka menghindari potensi meninggalkan rumah mereka karena malu.
Penelitian lain di Inggris mengungkapkan bahwa 70% (9,7 juta) orang yang disurvei dengan gigi buruk mengatakan bahwa gigi buruk mempengaruhi kehidupan mereka secara negatif. Lantas apa sebenarnya hubungan antara kesehatan mulut yang buruk dan depresi? Berikut adalah beberapa informasi dari studi yang telah dilakukan oleh tim peneliti dari Deakin IMPACT Strategic Research Centre di Australia dua tahun lalu.
Dengan menggunakan data dari survei kesehatan komprehensif terhadap lebih dari 10.000 orang berusia 20-75 tahun yang tinggal di Amerika Serikat, para peneliti dari Pusat Penelitian Strategis IMPACT Deakin menemukan bahwa kesehatan gigi yang buruk yang diukur dengan jumlah kondisi gigi yang dimiliki seseorang akan meningkatkan kemungkinan depresi.
“Kami tidak hanya menemukan hubungan antara kesehatan gigi dan depresi, kami juga menunjukkan bahwa ada dosis-respons antara kedua kondisi, yang berarti bahwa semakin banyak kondisi gigi seseorang semakin besar keparahan depresi mereka,” ungkap Dr. Adrienne dari Deakin. O’Neil.
Tim peneliti ini juga menemukan bahwa 61% dari peserta penelitian melaporkan bahwa mereka memiliki mulut yang bermasalah pada tahun lalu dan lebih dari 50% dari mereka menganggap gigi mereka dalam kondisi yang biasa saja atau buruk.
“Hubungan antara kesehatan gigi dan depresi tidak dipahami dengan baik, dengan penelitian sebelumnya yang menyelidiki kesehatan gigi yang buruk sebagai produk sampingan dari depresi, bukan sebagai pendahulu,” kata Dr. O’Neil.
Meskipun studi mereka “hanya memberikan gambaran” dari hubungan antara keduanya, Dr. O’Neil menambahkan bahwa jika kesehatan mulut yang buruk memang merupakan faktor risiko dari depresi, maka temuan mereka mungkin akan memiliki implikasi untuk manajemen depresi, serta pencegahan depresi. Hasil penelitian ini telah dipublikasikan dalam jurnal General Hospital Psychiatry dan telah menjadi temuan yang membuka lembar baru dalam memeriksa hubungan antara kesehatan gigi dan depresi.
Komentar Terbaru