Global Estetik – Ketika pertama kali tersiar awal tahun ini berita tentang virus mematikan di Cina, hanya sedikit orang di seluruh dunia yang bisa membayangkan kerusakan yang akan ditimbulkannya baik secara ekonomi maupun dalam hal hilangnya nyawa manusia di seluruh dunia. Dampak COVID-19 pada dokter gigi juga sangat terasa.
Pandemi COVID-19 baru yang menakutkan ini menghantam karena ketidakpastian informasi di sekitarnya. Pejabat kesehatan, pemimpin di pemerintah dan masyarakat umum terus mencari informasi, sementara berbagai negara dan organisasi berbeda memberikan pendapat yang berbeda mengenai penyebaran dan metode untuk memerangi virus corona.
Apa yang akhirnya menjadi jelas, di seluruh dunia, adalah bahwa langkah-langkah yang perlu diambil untuk memperlambat penyebaran COVID-19, adalah hal seperti sosial distancing dan cuci tangan serta sanitasi yang menjadi metode pertahanan yang sebenarnya telah paling dikenal.
Dampak COVID-19 pada Dokter Gigi
Segera setelah itu datanglah periode penutupan dan lockdown atau di Indonesia disebut Pembatasan Sosial Berskala Besa (PSBB) yang secara efektif menunda praktik-praktik kedokteran gigi di seluruh dunia, dimana pemerintah hanya mengizinkan perawatan dalam skala darurat.
Meski ketidakpastian ini meninggalkan banyak pertanyaan yang belum terjawab, beberapa di antaranya bahkan tidak disentuh sama sekali. Gugus Tugas COVID-19 Indonesia hanya menawarkan saran dan dalam beberapa kasus memberikan mandat tanpa aturan jelas yang menjelaskan prosedur apa yang akan diizinkan selama New Normal.
Maju cepat selama beberapa bulan dan negara-negara lain telah membuka kembali bisnis dengan protokol baru untuk mencoba menangkis lonjakan besar lainnya dalam COVID-19 — bahkan ketika jumlah kasus yang dilaporkan telah meningkat di beberapa negara dalam beberapa pekan terakhir.
Ketika praktik dokter gigi mulai dibuka di banyak wilayah pada awal Juni dan diharapkan akan memberikan prosedur elektif pada akhir Juni, para pemilik klinik gigi sekali lagi masih tidak memiliki pedoman formal yang ditawarkan dengan aturan jelas.
Meski sebagian besar dokter gigi akhirnya membuat pedoman yang diambil dari standar prosedur penanganan pasien COVID-19 pada dokter gigi, masih ada beberapa kekhawatiran tentang apa yang sebenarnya diperlukan dan apa yang disarankan, dan bahwa masih ada ruang ilmu yang cukup terbuka untuk mendukung beberapa protokol yang disarankan seperti perlunya sistem vakum HEPA ekstraoral untuk mengurangi aerosol secara aman.
Kekhawatiran lain tentang dampak COVID-19 pada dokter gigi dan penyebab kebingungan tentang tipe masker mana yang benar-benar bekerja paling baik untuk melindungi staf, dan apakah hal-hal seperti pelindung wajah dan gaun APD sekali pakai adalah yang terbaik untuk setiap prosedur.
Komentar Terbaru