Global Estetik – Corporate Social Responsibility atau tanggung jawab sosial perusahaan, sering disingkat “CSR,” adalah inisiatif perusahaan untuk menilai dan bertanggung jawab atas dampak perusahaan pada kesejahteraan lingkungan dan sosial. Istilah ini umumnya berlaku untuk upaya yang melampaui apa yang mungkin diperlukan oleh regulator atau kelompok perlindungan.
CSR juga dapat disebut sebagai “corporate citizenship” dan dapat melibatkan biaya jangka pendek yang tidak memberikan keuntungan finansial langsung kepada perusahaan, tetapi malah mempromosikan perubahan sosial dan lingkungan yang positif.
Perusahaan dapat berinvestasi di komunitas lokal untuk mengimbangi dampak negatif dari operasional mereka. Perusahaan sumber daya alam yang mulai beroperasi di masyarakat miskin dapat membangun sekolah, menawarkan layanan medis atau meningkatkan peralatan irigasi dan sanitasi. Demikian pula, perusahaan mungkin berinvestasi dalam penelitian dan pengembangan dalam teknologi yang berkelanjutan, meskipun proyek tersebut mungkin tidak segera mengarah pada peningkatan profitabilitas.

Untuk menjelaskan pentingnya pertimbangan sosial dan ekologi dalam melakukan bisnis, beberapa organisasi menganjurkan konsep “triple bottom line“: sosial, lingkungan dan ekonomi – atau “orang, planet, laba.”
Hari ini, pergeseran telah terjadi dalam cara orang mengonsep tanggung jawab sosial perusahaan. Selama beberapa dekade, model bisnis perusahaan dianggap berbahaya bagi komunitas dan sumber daya tertentu. Tujuannya adalah untuk mengurangi atau membalikkan kerusakan yang melekat dalam melakukan bisnis. Sekarang banyak pengusaha menganggap keuntungan dan manfaat sosial-lingkungan menjadi tidak dapat dipisahkan.
Hanya sedikit startup teknologi yang memberikan ide mereka tanpa menjelaskan bagaimana mereka akan mengubah dunia menjadi lebih baik. Platform media sosial percaya bahwa mereka akan memfasilitasi demokrasi dan pertukaran informasi secara bebas; perusahaan energi terbarukan percaya bahwa mereka akan menghasilkan uang dengan menjual solusi berkelanjutan; berbagi aplikasi ekonomi percaya bahwa mereka akan mengurangi limbah dan ketidakefisienan ekonomi pasca-perang yang diakibatkan oleh myopik terhadap konsumen individu. Pada tahun 2010, Organisasi Internasional untuk Standardisasi merilis ISO 26000, serangkaian standar sukarela yang dimaksudkan untuk membantu perusahaan menerapkan tanggung jawab sosial perusahaan.