Global Estetik – Sejak proyek mikrobiologi manusia yang terkenal di tahun 2008, pengetahuan kita tentang bakteri usus terus bertambah. Kita sekarang tahu mereka adalah salah satu faktor utama yang dapat berpengaruh pada kesehatan kita. Bakteri usus dapat mempengaruhi pencernaan kita, sistem kekebalan dan kesehatan otak. Beberapa tipe tertentu dapat tumbuh berlebihan dan menyebabkan kondisi seperti bau mulut dan penyakit gusi.
Tetapi para ilmuwan juga telah mempelajari bagaimana kita mempengaruhi bakteri kita. Mereka telah menemukan gaya hidup memengaruhi populasi bakter ini. Dan satu hal yang jelas: keragaman setara dengan kesehatan. Para ilmuwan telah menemukan bahwa puasa dapat mempengaruhi mikrobioma usus kita. Pola makan modern kita tampaknya mengurangi keragaman bakteri usus. Proses konsumsi makan kita menciptakan ketidakseimbangan dalam microbiome. Ketidakseimbangan mikrobiom dapat menyebabkan banyak masalah kesehatan, termasuk bau mulut.

Tetapi bukan hanya apa yang kita makan. Wkatu kita makan dan seberapa sering juga dapat berdampak pada tubuh. Gaya hidup kita secara keseluruhan juga mempengaruhi flora usus kita. Puasa sangat memengaruhi keragaman mikroba dan dapat membantu meremajakan sel-sel otak.
Bagaimana Puasa Membantu Menyeimbangkan Mikrobioma Usus Kita
Penelitian telah menunjukkan bahwa pola makan dan makanana mempengaruhi metabolisme kita. Mikrobioma usus kita sangat dinamis. Ini terdiri dari triliunan mikroorganisme yang beragam dan memiliki berbagai fungsi penting.
Kita memiliki ritme fisiologis normal makan atau berpuasa. Ini melibatkan perubahan siklus dalam mikroba usus kita. Obesitas dapat mengganggu ritme itu dan dapat berkontribusi pada ketidakseimbangan terkait dengan penambahan berat badan. Penelitian menunjukkan bahwa puasa atau pemberian makan terbatas dapat memulihkan ritme normal tubuh kita. Selain itu, berpuasa dapat membantu melindungi kita dari obesitas dan penyakit metabolik.
Tubuh kita dirancang untuk tahan periode tanpa makanan. Sistem saraf simpatik kita mengatur periode-periode ini, menanggapi dampak yang dibawa puasa dan olahraga. Tubuh kita juga memiliki mekanisme inbuilt untuk membuatnya tetap produktif saat kita berpuasa. Puasa merangsang tubuh untuk membakar cadangan energi dan Puasa saat berolahraga merangsang katalis dan faktor seluler yang pada akhirnya akan mengaktifkan pemecahan glikogen dan lemak untuk energi.