Global Estetik – Apakah fluorosis ringan merupakan buah simalakama yang dapat diterima untuk pengurangan karies yang substansial? Ini adalah pertanyaan penting di dunia saat ini di mana estetika menjadi semakin penting. Fluorosis bervariasi dalam tampilan, mulai dari goresan putih kecil hingga lubang bernoda dan bercak enamel coklat yang parah.

Tingkat asupan fluorida selama tiga tahun pertama kehidupan diyakini menjadi hal paling penting untuk pengembangan fluorosis gigi depan atas. Risiko fluorosis gigi terbatas pada anak-anak usia 6-8 tahun atau yang lebih muda, dan sangat penting bagi orang tua untuk memantau sumber-sumber fluorida selama masa ini. Anak-anak yang lebih tua, remaja dan orang dewasa tidak rentan terhadap fluorosis gigi.

Faktor-faktor resiko utama yang didokumentasikan untuk fluorosis adalah fluorida di atas kadar optimal dalam: air; susu formula bayi yang dilarutkan dengan air (mengandung fluor), suplemen, dan pasta gigi.

dokter gigi jakarta

Mengapa Kontroversi?

Selain fluorosis dan bintik enamel gigi, sebagian besar argumen terhadap fluorida, terutama fluoridasi air adalah “argumen hak” yang didasarkan pada oposisi terhadap campur tangan pemerintah dengan hak individu. Mereka yang membantahnya menyebutkan risiko seperti fluorosis gigi, fluorosis tulang, patah tulang, kanker, cacat lahir, mempengaruhi fungsi tiroid/ginjal, IQ rendah, dan bahkan Alzheimer.

Pada tahun 1986, Badan Perlindungan Lingkungan menetapkan konsentrasi maksimum yang diijinkan untuk fluorida dalam air minum adalah sebanyak 4 ppm, sebuah pedoman yang dirancang untuk mencegah masyarakat dari paparan fluorida yang berbahaya.

Namun demikian, penelitian Dewan Riset Nasional tahun 2006, yang ditugaskan oleh Badan Perlindungan Lingkungan memicu kontroversi terbaru. Ditemukan bahwa selain fluorosis enamel yang tidak sedap dipandang (pada 4 ppm/L dan di atasnya), ada kemungkinan peningkatan risiko patah tulang pada kondisi tertentu, fluorosis tulang, dan berpotensi menyebabkan kanker tulang — kejadian dan bukti yang berkualitas masih kurang.

Ketika konsumsi fluorida meningkat, pada tahun 2015, Layanan Kesehatan Masyarakat A.S. mengubah rekomendasi menjadi 0,7 mg/L untuk memberikan keseimbangan perlindungan terbaik secara optimal dari karies gigi sambil membatasi risiko fluorosis gigi.

Verified by MonsterInsights