Global Estetik – Kami mencoba menjawab pertanyaan-pertanyaan yang sering diajukan oleh pasien mengenai TMJ.
Dapatkah TMD kembali, setelah saya menyelesaikan perawatan ?
Sayangnya, sendi rahang anda selalu bergerak dan menghadapi stres konstan, dan ada kemungkinan gejala yang anda derita bisa kembali. Dalam beberapa kasus, mereka bahkan mungkin lebih buruk dari sebelumnya. Untungnya, kalaupun gejala anda kembali, dokter gigi pilihan anda seringkali bisa mengobatinya dengan metode yang serupa.
Penyakit apa yang memiliki gejala mirip dengan TMD?
Meskipun TMJ sering menjadi alasan paling umum untuk gejala seperti sakit kepala, popping rahang, dan tinitus, ada kondisi lain yang bisa menyebabkan kelainan ini, seperti :
- Sakit kepala tension
- Sel arteritis
- Rahang patah
- Trismus
- Penyalahgunaan kokain
- Penyakit Meniere dan banyak lagi
Bisakah splint untuk sleep apnea atau pelindung mendengkur bekerja sebagai splint TMD?
Dalam beberapa kasus, splint apnea tidur bisa membantu meringankan gejala TMD. Namun, anda seharusnya tidak pernah mencoba untuk merawat kondisi anda sendiri, dan pastikan untuk selalu bertanya kepada dokter gigi pilihan anda sebelum menggunakan satu alat untuk mengatasi masalah lain. Dalam beberapa kasus, apeks tidur apnea sebenarnya bisa memperparah gejala TMD.
Latihan apa yang akan membantu meredakan nyeri TMD?
Ada banyak latihan yang berbeda yang dapat membantu meredakan nyeri rahang anda. Dokter, dokter gigi, atau ahli terapi fisik anda akan merekomendasikan latihan khusus berdasarkan gejala anda. Contohnya meliputi:
- Letakkan ibu jari di bawah dagu dan tekan sedikit pada tulang dagu. Perlahan buka mulut anda, bekerja melawan perlawanan dari ibu jari anda.
- Letakkan lidah anda di atas atap mulut dan perlahan buka rahang anda tanpa menggerakkan lidah.
- Tekan ke bawah gigi bawah anda dengan satu tangan dan, pada saat bersamaan, dorong ke atas dengan rahang anda.
- Silang lengan Anda dan letakkan di dada dengan satu tangan di bahu masing-masing. Rentangkan leher anda ke belakang dan ke kanan. Lalu ganti sisi. Latihan ini membantu meringankan ketegangan leher yang terkait.
Kebiasaan apa yang berkontribusi terhadap munculnya TMD?
Sering kali, pasien TMD menderita stres kronis dan kegelisahan, yang dapat menyebabkan mereka terlibat dalam sejumlah kebiasaan berbahaya. Stres dapat menyebabkan pasien secara tidak sadar meraih rahang mereka atau menggiling gigi mereka, terutama pada malam hari. Kebiasaan lain yang bisa memperparah rasa sakit rahang termasuk mengunyah permen karet, mengistirahatkan dagu di tangan, postur tubuh yang buruk, menguap terlalu lebar, dan mengunyah es atau pensil.
Bisakah anak-anak terkena TMD?
Bisa. Meskipun TMD paling sering menyerang pasien berusia 20 sampai 40an, anak-anak mungkin juga menderita kondisi tersebut. Penyebabnya sama untuk anak-anak dan orang dewasa, dan juga termasuk ketidaknyamanan, bruxism, dan trauma wajah.
Komentar Terbaru