Anestesi dalam Kedokteran Gigi – Part Kedua

Global Estetik – Meskipun sedasi dalam kedokteran gigi bukan untuk semua orang, mungkin itu adalah jawaban yang anda cari untuk diri sendiri atau orang yang anda cintai. Sedasi atau anestesi bisa jadi pilihan tepat untuk anda jika anda menunjukkan salah satu dari berikut ini:

• 

  Anestesi dalam Kedokteran Gigi- Global Estetik Dental Care

  Kecemasan gigi

• Gigi sensitif
• Kesulitan untuk mati rasa
• Masalah gigi kompleks
• Takut pada jarum
• Waktu terbatas untuk menyelesaikan prosedur gigi
• Pengalaman traumatik gigi
• Kesulitan mengendalikan gerakan

Penderita cerebral palsy atau penyakit Parkinson terkadang tidak dapat mengendalikan gerakan mereka. Hal ini dapat menghalangi pasien ini untuk mendapatkan perawatan gigi yang mereka butuhkan. Anestesi bisa membuat pasien relax sehingga gerakan tak disengaja tidak mengganggu kerja dokter gigi. Pasien yang memiliki kondisi medis harus memberitahu dokter gigi mereka tentang kondisi sebelum prosedur pemberian obat penenang. Pasien juga harus memberi tahu dokter gigi mereka tentang obat apa pun yang sedang mereka minum. Reaksi alergi sebelumnya terhadap obat juga harus dilaporkan ke dokter sebelum proses sedasi. Sedasi kedokteran gigi umumnya diperuntukkan bagi pasien berusia 18 tahun ke atas. Namun, ada dokter spesialis sedasi pediatrik yang tersedia untuk merawat anak-anak yang tidak dapat mentolerir prosedur pemeriksaan gigi.

Tingkatan Sedasi Dental

Keempat metode sedasi gigi yang tercantum di post sebelumnya dapat memberikan berbagai tingkat sedasi. Ini termasuk:

• Anxiolysis: Ini mengacu pada metode untuk menginduksi “sedasi ringan.” Ada beberapa bentuk obat penenang yang mengakibatkan anxiolysis; Namun, nitrous oxide, bentuk sedasi inhalasi, adalah metode yang paling umum digunakan untuk menghasilkan jenis relaksasi ini.
• Sedasi sadar: Sedasi sedang bisa merujuk pada oksida nitrat atau sedasi IV. Obat penenang jenis ini dapat menyebabkan sedasi sadar, di mana pasien akan terjaga dan mampu merespons perintah, namun akan mengalami relaksasi yang cukup ekstrem.
• Sedasi Dalam: Sedasi dalam atau Deep sedation mengacu pada keadaan antara sadar dan tidak sadar. Pasien tidak akan dapat menanggapi perintah dengan cara yang konsisten dan mungkin memerlukan bantuan pernapasan jika mereka tidak dapat membiarkan saluran udara mereka terbuka.
• Tidak sadar: Anestesi umum menyebabkan jalan nafas menutup. Akibatnya, pasien akan membutuhkan bantuan pernapasan dan tidak akan merespon perintah. Metode sedasi gigi ini dicadangkan untuk operasi mulut.

Selalu ada risiko dalam proses mendapatkan anestesi. Biasanya prosedur ini akan cukup aman bila dilakukan oleh dokter gigi berpengalaman. Namun, orang-orang tertentu, seperti mereka yang mengalami obesitas atau yang memiliki apnea tidur obstruktif, harus berbicara dengan dokter mereka sebelum mendapat sedasi. Itu karena mereka lebih cenderung mengalami komplikasi akibat anestesi. Penting untuk memastikan bahwa dokter gigi anda dilatih dan memenuhi syarat untuk mengelola jenis obat penenang yang akan anda terima