Global Estetik – Gaya hidup kekinian menjadi tren yang meski beberapa diantaranya telah membawa kemawasan yang lebih tinggi akan kesehatan gigi namun beberapa diantaranya malah memberi dampak negatif pada kita. Ada sejumlah kebiasaan yang telah umum dalam generasi ini yang ternyata dapat berpotensi merusak gigi. Inilah lima gaya hidup kekinian yang merusak gigi:
Menyikat gigi secara berlebihan
Kebiasaan ini biasanya ditambah dengan penggunaan sikat gigi yang keras dan atau pasta gigi yang abrasif. Ini mengarah pada suatu kondisi yang dikenal sebagai abrasi. Abrasi dicirikan oleh resesi garis gusi tempat menyikat gigi terjadi dan ketika dibiarkan akan mengarah pada pembentukan gigi berlubang pada leher gigi yang dikenal sebagai rongga abrasi.
Masalah ini dapat menyebabkan gejala nyeri dan sensitivitas yang parah dan seringkali perlu untuk mengembalikan gigi-gigi ini dengan bahan tambalan untuk mengurangi gejala dan efek abrasi. Kadang-kadang, jika abrasi telah terjadi selama beberapa tahun, operasi gusi mungkin akan diperlukan untuk memperbaiki resesi gusi.
Menggunakan pasta gigi non-fluoride
Penggunaan pasta gigi non-fluoride menjadi semakin populer di seluruh dunia karena beberapa iklan negatif tentang efek fluoride pada tubuh. Fluorida dalam dosis yang sangat besar dapat menjadi racun dan dapat menyebabkan masalah sistemik, namun jumlah fluoride dalam pasta gigi sangat minimal dan bahkan tidak berada dekat pada dosis ambang batas tersebut.
Telah didokumentasikan dengan baik dalam studi-studi mapan bahwa fluoride sangat penting dalam mengurangi efek makanan yang menyebabkan pembusukan pada gigi kita. Fluoride juga dapat membantu remineralisasi struktur gigi yang telah rusak sehingga mengurangi kebutuhan untuk menambal gigi yang terkena dampak.
Survei kesehatan gigi pada pasien dewasa dan survei kesehatan gigi pada anak yang dilakukan di Inggris menunjukkan penurunan tanda signifikan pada pasien setelah pengenalan fluoride ke air minum di kota-kota tertentu tanpa efek buruk pada kesehatan umum dan ini, bersama dengan catatan klinis lainnya yang sudah mapan adalah bukti yang cukup tentang seberapa efektif fluoride dapat menciptakan penghalang terhadap kerusakan.
Merokok
Merokok memiliki efek buruk pada kesehatan. Namun, yang kurang diketahui adalah bahwa merokok secara langsung terkait dengan perkembangan penyakit gusi. Penyakit gusi adalah istilah yang sangat longgar digunakan untuk menggambarkan penyakit yang mempengaruhi struktur pendukung gigi, yaitu gusi dan tulang. Jika penyakit gusi yang tidak diobati dibiarkan berkembang menjadi suatu bentuk penyakit yang dikenal sebagai periodontitis lanjut yang ditandai dengan kehilangan massa tulang secara signifikan dan melonggarnya gigi.
Tentu saja ada faktor-faktor lain yang menyebabkan penyakit gusi, terutama kebersihan mulut yang buruk, namun merokok telah dikaitkan langsung dengan perkembangan penyakit gusi dan efek penyakit yang tampaknya berlipat ganda pada pasien yang merokok.
Komentar Terbaru