Global Estetik – Berkumur dengan obat kumur mint akan menyegarkan, membuat mulut Anda terasa lebih bersih, dan menghilangkan bau yang tersisa dari napas Anda. Tetapi apakah obat kumur dapat dijadikan pengganti untuk menyikat gigi dan flossing? Atau adakah kerugian yang lebih besar dari produk kesehatan gigi ini?
Fakta yang berkembang saat ini adalah mereka yang menggunakan obat kumur dua kali sehari memiliki sekitar 50% peningkatan risiko mengembangkan diabetes. Perilaku kebersihan mulut yang umum ini sebenarnya menempatkan Anda pada risiko bahaya!
Waduh Kok Bisa?
Kontroversi tentang Obat Kumur
Selama beberapa ratus tahun, antara 1600-an dan awal 1900-an, tidak ada banyak kemajuan dalam pengembangan obat kumur secara komersial. Berbagai cairan solusi tradisional dan solusi buatan sendiri kerap digunakan, tetapi pasar untuk obat kumur tidak benar-benar ada. Jadi bagaimana ceritanya kita bisa sampai di posisi kita hari ini, dengan seluruh rak berisi obat kumur dijual di mini market dan toko obat?
Ini sebenarnya adalah contoh ekspansi perusahaan yang menciptakan pasar untuk produk mereka. Listerine dibuat pada tahun 1870-an dan pada awalnya digunakan sebagai antiseptik untuk mengurangi infeksi setelah operasi. Produk ini bahkan sempat juga dijual sebagai pembersih lantai. Baru pada tahun 1920-an penjualan mereka meningkat. Produk Listerine pada saat itu dipromosikan sebagai obat untuk halitosis kronis (bau mulut).
Sebelum masa promosi dan iklan, tidak ada yang benar-benar khawatir tentang bagaimana bau napas mereka. Tetapi sesuatu tentang penambahan tersebut selaras dengan pemikiran orang-orang dan penjualan Listerine meningkat hampir 8000% dalam waktu kurang dari 10 tahun. Hal itu akhirnya membawa kita hingga hari ini, di mana rak-rak supermarket dikemas dengan berbagai macam obat kumur yang luar biasa, masing-masing dengan tujuan yang berbeda.